Prof. Nadra, Zakat Pilar Kesejahteraan Umat

Prof. Nadra, Zakat Pilar Kesejahteraan Umat

30/04/2025 | HUMAS

Prof. Nadra,  Zakat Pilar Kesejahteraan Umat

 

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menegaskan urgensi zakat sebagai pilar kesejahteraan umat dan instrumen sosial yang menghubungkan muzaki, amil, dan mustahik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini ditekankan melalui program yang mengusung semangat kolaborasi dalam ekosistem zakat yang berkelanjutan.  

Dalam sebuah diskusi bertajuk Pengajian Berbagi Ilmu Berbagi Pengalaman, yang disiarkan secara daring melalui kanal Youtube BAZNAS TV pada baru-baru ini, berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan zakat hadir untuk membahas peran zakat di bulan Ramadhan serta tantangan yang dihadapi dalam menyalurkan manfaatnya kepada masyarakat yang membutuhkan.  

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., menekankan bahwa zakat bukan hanya kewajiban keagamaan, tetapi juga memiliki dampak besar dalam aspek ekonomi dan sosial. Ia menjelaskan bahwa dalam ekosistem zakat, setiap pihak memiliki peran strategis.  

“Tema kita hari ini adalah nilai spiritual Ramadhan menghidupkan cahaya zakat bagi muzaki, amil, dan mustahik untuk saling bersinergi dalam wujudkan kesejateraan umat. Ini berkaitan erat dengan tagline kita, dan kita ingin memberikan pencerahan tentang makna sebenarnya dari Cahaya Zakat,” ujar dia.

"Muzaki sebagai pemberi zakat memiliki tanggung jawab untuk menunaikan kewajibannya, amil sebagai perantara bertugas menyalurkan dan mengelola zakat dengan amanah, sedangkan mustahik menerima manfaat zakat yang kemudian dapat mendorong mereka keluar dari lingkaran kemiskinan," jelas dia.

Lebih lanjut, ia menyoroti kondisi ekonomi saat ini yang diwarnai oleh berbagai tantangan, seperti meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan usaha yang terpaksa gulung tikar. Namun, semangat berbagi tetap terjaga, sebagaimana terlihat dari tren peningkatan pengumpulan zakat bahkan di masa-masa sulit.  

“Kita pernah menghadapi pandemi COVID-19, tetapi Alhamdulillah, pengumpulan zakat tetap meningkat. Ini menunjukkan bahwa semangat berbagi tetap tumbuh di tengah kesulitan,” tambah dia.

“Mari kita jadikan zakat sebagai cahaya yang menerangi kehidupan kita dan membawa keberkahan bagi seluruh umat,” ucap dia.

Senada dengan hal itu, Kepala LSP BAZNAS RI, Dr. Muhammad Choirin M.A., menegaskan pentingnya peran amil dalam memastikan zakat tersalurkan secara efektif. Ia menjelaskan bahwa amil tidak hanya bertugas sebagai perantara dalam distribusi zakat, tetapi juga bertanggung jawab memastikan bahwa manfaat zakat benar-benar mampu mengangkat mustahik dari kondisi kesulitan ekonomi.  

“Sebagai pengelola zakat, amil memiliki peran penting dalam menyalurkan harta umat kepada mereka yang berhak, sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat,” kata Choirin.

Selain itu, zakat juga memberikan dampak spiritual bagi muzaki, di mana dengan menunaikannya, mereka memperoleh ketenangan batin dan keberkahan dalam kehidupan. Di sisi lain, bagi mustahik, zakat menjadi sumber harapan untuk kehidupan yang lebih baik, membantu mereka keluar dari kesulitan ekonomi, mendapatkan pendidikan, serta meningkatkan taraf hidup mereka.  

Dari sisi muzaki, lanjutnya, zakat memberikan berbagai manfaat spiritual. “Bagi muzaki, zakat adalah jalan mencapai keberkahan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Zakat menjadi penghapus dosa dan pembawa ketenangan hati,” ungkap Choirin.

Dari sisi lain bagi mustahik, kata Choirin, zakat adalah cahaya harapan untuk kehidupan yang lebih baik. “Melalui zakat, banyak mustahik yang dientaskan dari kemiskinan, memperoleh pendidikan, dan memperbaiki kondisi ekonomi mereka,” ungkap Choirin.

Melalui sinergi antara muzaki, amil, dan mustahik, zakat diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam membangun kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh umat.

“Bantuan zakat tidak hanya mengurangi beban materi, tetapi juga memberikan kedamaian dan harapan baru dalam hidup. Ini mengingatkan bahwa ada hubungan spiritual yang kuat antara muzaki dan mustahik, yakni saling membantu dalam kebaikan,” ucap dia.

 

Kontributor: Raeihan Ramadhan 

Editor: YMK

KABUPATEN TAKALAR

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12